20120609

Alkimia

Alkimia.
Kemunculan ilmu Alkimia awalnya bermula pada abad pertama masehi dan secara luas dipraktekkan oleh penduduk Yunani dan Arab. Unsur-unsur dari berbagai tradisi termasuk ilmu mistik Kristen, perlahan mulai melebur. Alkimia pada dasarnya merupakan proses simbolis yang melibatkan usaha membuat emas, yang dianggap sebagai simbol pencerahan dan pembebasan. Empat langkah dalam prosesnya ditandai dengan warna yang berbeda seperti berikut:

  • hitam (dosa, asal-usul, dan kekuatan terpendam) untuk 'zat dasar' (simbol dari jiwa manusia dalam kondisi aslinya);
  • putih (pekerjaan kecil, peralihan pertama, air raksa);
  • merah (sulfur, gairah);
  • dan akhirnya, emas.
Piobb menganalisa makna simbolis dari tiap langkahnya.
  • Langkah pertama, yang dikenal sebagai pengapuran (sebagai simbol 'kematian badani'), yaitu musnahnya segala ketertarikan terhadap hidup dan dunia yang berwujud.
  • Langkah kedua, pembusukan, adalah konsekuensi dari langkah pertama yang meliputi penguraian jasad yang telah binasa.
  • Jalan keluar, langkah ketiga, yang melambangkan pemurnian materi.
  • Penyaringan, langkah keempat, merupakan 'hujan' dari materi yang telah dimurnikan, yakni unsur pembebasan yang dijalankan oleh langkah-langkah sebelumnya.
  • Kelima, perangkaian, yang dilambangkan dengan menyatunya hal-hal yang berlawanan (coincidentia oppositorum, yang diasumsikan Jung sebagai penyatuan yang erat, antara Pria, dengan asas kelelakiannya yakni alam sadar, dan wanita, dengan asas keperempuanan yakni alam bawah sadar).
  • Penyubliman, tahap keenam, yang melambangkan penderitaan yang timbul sebagai hasil kemelekatan mistis terhadap dunia dan pengabdian terhadap pekerjaan spiritual. Dalam penggambaran simbol, langkah ini ditampilkan dengan adegan makhluk tidak bersayap yang dibawa lari oleh makhluk bersayap, atau kadang-kadang ia digambarkan sebagai mitos Prometheus.
  • Langkah yang terakhir adalah pengentalan filosofis, yakni kesatuan terikat yang tidak dapat dipisahkan dan asas-asas muka-dua (lelaki/kemantapan dengan perempuan/yang terombang-ambing).
Perubahan alkimiawi kemudian dilambangkan dengan Solve et Coagula (pepatah ini kira-kira berarti: 'analisa semua unsur yang terdapat dalam dirimu, lenyapkan semua pikiran yang membuatmu lemah, walaupun kau harus kesakitan untuk melakukannya; kemudian dengan kekuatan yang diperoleh dari langkah-langkah yang telah kauambil, mantapkan dirimu').

Sebagai tambahan untuk persimbolan yang spesifik ini, alkimia mungkin saja dianggap sebagai pola dari semua pekerjaan lain. Persimbolan ini menunjukkan bahwa kebajikan diperlukan dalam aktivitas apapun, bahkan yang terendah, dan kemudian jiwa manusia akan semakin tangguh, hingga manusia akan berkembang.

Evola (Tradizione Ermetica) menulis: 'Pekerjaan kita adalah mengalihkan dan mengubah satu sosok menjadi sosok yang lain, satu hal menjadi hal yang lain, kelemahan menjadi kekuatan, alam duniawi menjadi spiritual ... '

Terhadap subyek hermafrodit, Eugenio d'Ors (Introducción a la vida angélica) menulis bahwa: 'Mereka yang tidak dapat "menjadi dua dalam satu daging" (kasih) akan mampu "menjadi dua dalam satu roh" (individualisasi).'